Thursday, February 13, 2020

rasa nak menulis

dah berapa-berapa tahun tak menulis kat blog ni.godek punya godek terjumpa blog ni..ya allah..haha.. Alhamdulillah aku nak melepasi fasa hitam hidup aku..moga2 Allah memberkati perjalanan hidup seterus..Aku pun dah berkahwin anak dah sorang dah.. Alhamdulillah..

Sunday, April 10, 2011

aku dibebaskan

alhamdulilah...akhirnya aku dibebaskan daripada tuduhan memiliki dadah di mahkamah pagi tadi...ya Allah aku bersyukur kepadamu...aku ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang membantu dan menyokong aku...

Monday, May 31, 2010

sambung belajar

aku nak sambung belajar...so sekarang aku kene pilih kolej...ya allah kau berkatilah aku..amin..

Saturday, May 22, 2010

tak tahu

cari awak punya facebook through e-mail tak jumpa..

Tuesday, May 4, 2010

tak boleh tido..

subuh2 ni aku terjaga pulak..erm dah start tak boleh tido..

Tuesday, April 6, 2010

nyi blorong roro kidul

Siapa Nyi Roro Kidul itu sebenarnya. Latar belakang keberadaannya dan kenapa Ratu Kidul dianggap sebagai pendamping Raja-Raja Jawa adalah misteri yang belum pernah diungkap oleh siapapun juga, kini coba diungkap dalam sinetron ini.

Nyi Roro Kidul atau tepatnya Kanjeng Ratu Kidul adalah tokoh siluman untuk makhluk halus yang baik yang sangat ingin membantu manusia dalam segala macam kesulitan. Kanjeng Ratu Kidul dalam sinetron ini ditulis berdasar kepercayaan Jawa yang mempercayai bahwa Kanjeng Ratu Kidul adalah Dewi Nawang Wulan, Bidadari dari Khayangan yang pernah menjadi istri Jaka Tarub dan punya anak, yang kelak dari keturunan Dewi Nawang Wulan dan Jaka Tarub ini, akan melahirkan Raja-Raja Jawa.

Dewi Nawang Wulan yang setelah pulang kembali ke Khayangan dan ternyata kurang diterima baik di Khayangan kembali
turun ke dunia dan bertapa di Laut Kidul. Karena tapanya ini membuat laut bergolak, membuat Raja Penguasa Laut Kidul Panguoso Sagoro menjadi marah. Dan akhirnya dalam sebuah perang yang sebenarnya perang kecerdikan dan argumentasi, Dewi Nawang Wulan menang. Maka dinobatkanlah Dewi Nawang Wulan menjadi Ratu Laut Kidul, bergelar Kanjeng Ratu Kidul.

Sejak Sang Ratu berkuasa maka sejak itu pulalah Kanjeng Kidul membantu manusia. Dan dalam sinetron ini seakan digambarkan bahwa saat inilah saat awal dimana Ratu Kidul berkarya untuk manusia. Peristiwa ini terjadi di zaman Panembahan Senopati, zaman dimana Seorang Raja sangat membutuhkan bantuan moral dan spiritual dan sebuah kekuatan yang hanya ada di alam gaib. Kisah Nyi Roro Kidul dalam sinetron ini adalah kisah tentang ambisi atau keinginan Ratu Kidul untuk ikut membina calon-calon Raja Jawa.

Kanjeng Ratu Kidul sangat kaget dan sangat tidak tega ketika mengetahui bahwa Bayi Ayu Sekarsari istri Tumenggung Cokronanggolo yang masih di dalam perut dikutuk oleh Ni Wingit mertua sang Tumenggung sendiri.
Kutuk Ni Wingit terjadi karena Ni Wingit sangat sakit hati kepada Sang Tumenggung yang ia anggap tidak menepati janji. Tidak menjadikan Tantri anak gadisnya menjadi Permaisuri Tumenggung, tetapi Sang Tumenggung justru mengangkat Ayu Sekarsari lahir dan menjadi dewasa, Bayi itu akan membunuh Ramanda-nya sendiri, akan mengawini Ibunda-nya sendiri dan akan merentang malapetaka yang tidak ada habis-habisnya buat keluarga Sang Tumenggung.

Kutuk menakutkan ini membuat Tumenggung Cokronanggolo dan Sang Permaisuri Ayu Sekarsari jadi membuat sebuah keputusan yang kejam. Sang Tumenggung memutuskan untuk membuang dan membunuh bayi itu begitu si jabang bayi lahir. Dan begitulah sesuai dengan kesepakatan, begitu bayi lahir, bayi langsung dibuang dan harus dibunuh. Dukun kepercayaan Katumenggungan bernama Birah-lah yang ditugasi membuang dan membunuh bayi itu. Tapi karena Nyi Birah dan Kusir yang ditugasi membunuh tidak tega melaksanakannya, maka bayi hanya dibuang dan ditinggalkan begitu saja.

Saat itulah Kanjeng Ratu Kidul yang tidak tega dengan nasib si Bayi, membantu menyelamatkan Bayi tersebut. Dengan bantuan Kanjeng Ratu Kidul, Bayi diketemukan oleh seseorang Pengembala lalu diangkat anak oleh seorang juragan kaya, bernama Juragan Sucho. Bayi yang diangkat anak ini diberinama Jaka Temon. Dalam masak kanak-kanaknya yang pendek Jaka Temon mengalami beberapa peristiwa penting, diantaranya adalah melawan Wolung Raksesa, atau Elang Raksasa yang selama ini membuat sengsara penduduk desa. Dan selanjutnya Wolung Raksesa yang kematiannya di tangan Jaka Temon, diakui oleh Tumenggung Cokronanggolo bahwa dialah pembunuhnya. Jaka Temon yang membunuh, Tumenggung yang dapat nama.

Jaka Temon sejak bayi sudah menjadi incaran Nyi Brangah Ratu Siluman Buaya Putih yang ingin menjadikan Jaka Temon sebagai Lelananging Kedaton Brangah. Dengan memiliki pejantan Jaka Temon maka Kedaton Selolumutan yang isinya Siluman Perempuan semua, akan mempunyai keturunan laki-laki. Tapi karena Jaka Temon sudah diangkat atau diakui anak oleh Kanjeng Ratu Kidul dan sudah dikader untuk menjadi calon Raja Jawa, maka Nyi Brangah tak mungkin bisa memiliki Jaka Temon. Salah satu cara untuk memiliki adalah merebut atau berperang melawan Ratu Kidul.

Ratu Siluman Setro Gondomayit, Ratu Gendeng Permoni yang sejak awal bermusuhan dengan Ratu Kidul juga punya keinginan yang sama. Tapi karena Ratu Gendeng Permoni tidak mau berperang langsung melawan Ratu Kidul, maka ia bergerilya secara gaib melalui manusia-manusia penganutnya. Salah satu manusia penganutnya adalah Ni Wingit, Dukun Grinsing dan sebagainya.

Kanjeng Ratu Kidul yang ingin mengarahkan agara Jaka Temon anak angkatnya bisa menjadi Raja Jawa disebuah kesempatan yang tepat mengambil Jaka Temon untuk didadah, dibesarkan di Laut Kidul. Maka secara gaib Jaka Temon yang belum dua belas tahun itu didadah di Kawah Candradi Muka-nya Laut Kidul. Maka lahirlah Jaka Temon sebagai pendekar sakti dewasa yang kemudian diberinama Bayu Samudera. Setelah cukup mendapat ilmu baik dalan ulah kanuragan dan ketata negaraan, Bayu Samudera dikirim kembali ke kehidupannya yang sesungguhnya sebagai manusia. Sejak itulah Bayu samudera dikenal sebagai pendekar kesatria sakti mandraguna.

Perjalanan hidup Bayu Samudera yang ternyata tetap membawa kutuk Ni Wingit tidak pernah bisa lepas dengan kemelut yang terjadi di Katumenggungan, sang Tumenggung yang ber-Permaisuri Ayu Sekarsari dan ber-Selir Kinasih tiga, ialah Loro Andini, Galuh Centini dan Dewi Tantri, serta beranak Raden Sombo, Raden Seto Satrio dan Roro Ambarwati ternyata dirongrong oleh pelbagai intrik yang datang dari Para Selir yang ingin merebut kekayaan warisan tahta atau kekuasaan untuk anak-anaknya.

Dewi Tantri dibantu oleh Ni Wingit Ibunya yang penyembah Gendeng Permoni. Loro Andini didukung oleh Dukun Hitam Nyi Grinsing. Sementara Galuh Centini berjuang dengan caranya sendiri. Begitu dan begitulah, kemelut Katumenggungan yang bernuansa sirik dan intrik, tarik menarik dengan perkembangan kepopuleran pendekar gemblengan Ratu Kidul, Bayu Samudera. Dan perkembangan peristiwa menjadi semakin meluas setalah muncul campur tangannya Penguasa Mataram, setelah munculnya tokoh pendekar wanita cantik yang bernama Kembang Tanjung atau Roro Denok yang ditugasi oleh gurunya gergelar Ki Penjalin untuk mencari pembunuh ayahnya. Pembunuh yang dicari itu adalah Tumenggung Cokronanggolo. Dan ketika didalam perjalanan mencari Tumenggung Cokronanggolo, Kembang Tanjung bertemu dengan pendekar gagah Bagus Taradipa yang merasa mengenalnya sebagai Sekartaji, Kembang Tanjung menjadi bingung. Dan ia menjadi lebih bingung ketika di sebuah kesempatan Cokronanggolo bisa membuktikan bahwa Sekartaji atau Roro Denok adalah anak gadisnya dari istri yang telah meninggal. Siapa Ki Penjalin yang telah mencetak Kembang Tanjung menjadi sedemikian rupa benci kepada Cokronanggolo, kini menjadi sebuah pertanyaan besar.

Sinetron Nyi Roro Kidul yang latar belakang tokoh-tokoh utamanya terurai diatas akan menjadi sebuah sinetron yang akan diramaikan oleh pelbagai macam pertikaian, yang akan ikut bertikai bukan saja mereka yang terkait urusan langsung, tetapi juga Para Raja dan Ratu Lelembut yang akan meramaikan suasana dengan sihir atau kekuatan gaib mereka. Tapi kecuali Full Action atraktif, sinetron ini juga akan dibumbui oleh rangkain bunga cinta dan isak tangis tokoh-tokohnya.

Nyi Roro Kidul kecuali mengungkap tuntas siapa Ratu Laut Kidul itu sebenarnya tentang cinta kasihnya juga akan mengungkap tentang andil besarnya mendampingi Raja-Raja Jawa, terutama Raja-Raja di zaman Pajang dan Mataram. (And)

puteri santubung

Lirik lagu Putri Santubong
Oh……
Puteri Santubong,
Sejinjang sayang,
Kisah lama, Zaman mensia maya.

Puteri Santubong, Puteri Sejinjang,
Penjaga gunung Negeri Sarawak,
Manis sik ada dapat dilawan,
Anak dak Dewa turun kayangan.

Oh……
Santubong puteri bertenun kain malam,
Oh……
Sejinjang puteri menumbuk padi siang.

Satu hari nya dua kelahi,
Beranuk anuk sik renti-renti,
Seorang madah dirik bagus agik,
Seorang sik ngalah walau sampai ke mati.

Udah lejuk nya duak kelahi,
Lalu bertukuk nya duak puteri,
Sejinjang mengayun aluk ke pipi,
Tebik Santubong sampai gituk ari.

Tapi Santubong membalas juak,
Lalu ditikam batang belidak,
Sampei terkena Sejinjang kepala,
Lalu bertabor jadi Pulo Kera.

Kisah Santubong, kisah Sejinjang,
Asal berkawan jadi musuhan,
Kinik tuk tinggal jadi kenangan,
Pakei ingatan sepanjang zaman.

Terpulang nak percaya atau tidak, tersebutlah kisah….

Puteri Santubong dan Puteri Sejinjang

Puteri Santubong dan Puteri Sejinjang merupakan 2 puteri dari Kayangan. Ayahandanya raja Kayangan telah menurunkan titah agar kedua-dua puteri tersebut turun ke bumi untuk menyelesaikan pertelingkahan dua kampung. Namun sebelum mereka turun ke bumi, ayahandanya berpesan sekiranya terjadi pertelingkahan kedua-dua puteri maka mereka akan terkena sumpahan kayangan dan tinggallah mereka di bumi. Pada asalnya kedua-dua puteri tersebut merupakan sepupu. Ketika turunnya kedua-dua puteri ke bumi. Penduduk kampung kehairanan melihat cahaya terang laksana mentari menyusuri di dua buah kampung. Kejelitaan dan sifat kewanitaan terserlah diraut wajah kedua-dua puteri.

Puteri Santubong menetap di sebuah kampung Pantai Biru dan mengajar menenun kain manakala Puteri Sejinjang di kampung Pasir Kuning mengajar mengasing sekam padi dengan aluk. Dengan kemahiran ini kedua-dua kampung tersebut menjadi aman tanpa pertelingkahan. Selama ini pertelingkahan terjadi kerana sistem pertukaran barang antara kampung tidak setara dengan barangan yang dibawa.

Kemakmuran di kedua-dua kampung tidak berkekalan. Kehadiran Putera Serapi datang berkunjung untuk melihat kehebatan dan kejelitaan kedua-dua puteri. Mengetahui Putera Serapi hendak datang mengadap kedua-dua puteri berhias-hias untuk mengadap Putera Serapi. Kedua-dua Puteri berasa sangat kagum dan tertawan dengan kekacakan Putera Serapi, yang sasa dan terserlah kewibawaannya, begitu juga Putera Serapi yang sudah terpikat dengan kejelitaan dan keayuan kedua-dua puteri tersebut.

Saban hari selepas pertemuan itu. Puteri Santubong dan Sejinjang bertemu hendak menyatakan hasrat hati masing-masing. Namun hasrat yang dinyatakan adalah sama iaitu, kedua-duanya mencintai Putera Serapi. Sejak itu mereka bermusuhan dan bercemburuan antara satu sama lain. Dengan kesaktian kedua-dua puteri mereka bergaduh berhari-hari tanpa henti. Sejinjang mengatakan bahawa dia lebih cantik, manakala Santubong menyatakan dia lebih jelita. Dengan marahnya Sejinjang lalu mencapai aluk, lalu di hayun di pipi Puteri Santubong yang kini kita dapat lihat lengkuk di gunung. Hanya kekuatan terakhir Santubong lalu menikam belida di kepala Sejinjang. Akhirnya kedua-dua puteri tersungkur kesakitan. Kemudian kilat sambung menyambung serta guruh berdentuman, lalu cahaya terang dari langit mengangkat kedua-dua puteri. Sumpahan kayangan terus menjadikan Puteri Santubong menjadi gunung manakala Sejinjang menjadi Pulau Kera yang berteraburan. Putera Serapi pulang kesedihan terus menghilangkan diri di sebuah gunung yang kini dikenali sebagai Gunung Serapi.